Showing posts with label Live Story. Show all posts
Showing posts with label Live Story. Show all posts
Friday, January 10, 2014
Monday, January 6, 2014
Resolusi
Setiap tahun baru masehi selalu ada resolusi baru. Terlaksana atau nggaknya mari dipikirkan belakangan.
a. Stop dirty words!
b. Stop Complaining
c. Learning about anger management
d. Saving!
e. Menjaga silaturahhim ke semua teman-teman
f. Learn more about make up
g. Collecting books
h. Bangun pagi! haha.
i. Jadi pegawai lebihbaik
j. Upload blog lebih sering
k. Last but not least, ibadah lebih rajin.
ayo dilihat di 2015 nanti, ada yang bisa dilakukan nggak ya? :P
Heyho 2014
Whoa! Hello 2014.
Pertama, mari bersyukur atas anugerah dari Allah SWT yang masih memberikan kesempatan buat kita semua untuk melanjutkan kehidupan. Walaupun ini bukan tahun baru islam, tapi nggak ada salahnya untuk sekedar me-review kejadian yang sudah lewat dan sedikit bersyukur dalam setiap prosesnya.
Ada banyak kejadian yang terencana dan di luar rencana yang terjadi di sepanjang 2013.
Ini proses luar biasa. Jatoh bangun jatoh lagi bangun lagi. Sepanjang stress yang pernah dialami, ini stress yang paling berimbas ke kesehatan. Menstruasi terhambat 4 bulan, tekanan darah tiba-tiba jadi tinggi, sakit-sakitan, mata sembab. tapi alhamdulillah banyak pihak yang mendukung. orang tua, keluarga, sahabat, teman-teman, last but not least pacar aku.
Selang beberapa hari dari lulus, alhamdulillah diterima kerja di MNC Channels. Alhamdulillah lagi, diterima sebagai marketing communication officer. kantornya sama kayak Sonia, cuma beda divisi aja. Ada suka ada nggaknya kerja satu kantor sama sahabat sendiri. Sukanya adalah bisa sama-sama. Tapi nggak mau bohong juga kalo kadang ada aja konflik yang muncul.
Secara kerjaan juga luar biasa. Alhamdulillah lagi dikasih tim yang luar biasa solid. Dari Desti yang sama sekali nggak bisa apa-apa, nggak ngerti sama sekali soal marcomm, sampe jadi Desti yang lumayan paham untuk bisa melakukan pekerjaan.
6 November, bertepatan sama tes CP*S, akhirnya ponakan gantengku lahir. Emir Devano. Si gendut, botak, lucu ini jadi mood booster banget setiap harinya. Capek juga jadi ilang pas liat Devan ada di rumah. Tapi ya kalo nangis kadang sebel juga, hihi.
My best friend getting married. Ini masih prosesi lamaran sih, belum nikahan. Tapi bahagia luar biasa mendengar sahabat sendiri akhirnya menemukan jodohnya. Terlebih lagi kalau bagaimana prosesnya dia menemukan si pasangan. Subhanallah.
Pokoknya 2013 awalnya berat banget tapi akhirnya jadi luar biasa bahagia.
Semoga 2014 juga dikasih keberkahan dan kebahagian lebih dari yang kemarin. aamiin.
Pertama, mari bersyukur atas anugerah dari Allah SWT yang masih memberikan kesempatan buat kita semua untuk melanjutkan kehidupan. Walaupun ini bukan tahun baru islam, tapi nggak ada salahnya untuk sekedar me-review kejadian yang sudah lewat dan sedikit bersyukur dalam setiap prosesnya.
Ada banyak kejadian yang terencana dan di luar rencana yang terjadi di sepanjang 2013.
Ini proses luar biasa. Jatoh bangun jatoh lagi bangun lagi. Sepanjang stress yang pernah dialami, ini stress yang paling berimbas ke kesehatan. Menstruasi terhambat 4 bulan, tekanan darah tiba-tiba jadi tinggi, sakit-sakitan, mata sembab. tapi alhamdulillah banyak pihak yang mendukung. orang tua, keluarga, sahabat, teman-teman, last but not least pacar aku.
Selang beberapa hari dari lulus, alhamdulillah diterima kerja di MNC Channels. Alhamdulillah lagi, diterima sebagai marketing communication officer. kantornya sama kayak Sonia, cuma beda divisi aja. Ada suka ada nggaknya kerja satu kantor sama sahabat sendiri. Sukanya adalah bisa sama-sama. Tapi nggak mau bohong juga kalo kadang ada aja konflik yang muncul.
Secara kerjaan juga luar biasa. Alhamdulillah lagi dikasih tim yang luar biasa solid. Dari Desti yang sama sekali nggak bisa apa-apa, nggak ngerti sama sekali soal marcomm, sampe jadi Desti yang lumayan paham untuk bisa melakukan pekerjaan.
Liburan lengkap sama keluarga, bawa sepupu-sepupu keliling. Ini posisinya masih puasa. Saking nggak maunya kena macet, jadi rela deh jalan-jalan tapi puasa. Alhamdulillahnya jadi nggak berasa walaupun panasnya kayak apaan tau.
Alhamdulillah ya Allah.. Semua rasa capek, sedih, galau, sakit, semua terbayar saat akhirnya bisa naik ke podium dan pakai toga. Semuanya aku persembahkan buat orang tua yang super hebat , keluarga dan sahabat yang nggak ada putusnya untuk mendoakan dan memberikan semangat.
Kebahagiaan satu lagi, CN Blue konser di Indonesia. Berdua sama Ebot nonton Yonghwa dan kawan-kawan. Daebak! hihi
6 November, bertepatan sama tes CP*S, akhirnya ponakan gantengku lahir. Emir Devano. Si gendut, botak, lucu ini jadi mood booster banget setiap harinya. Capek juga jadi ilang pas liat Devan ada di rumah. Tapi ya kalo nangis kadang sebel juga, hihi.
Ini hasil editan dari Tiara Syahra. Ini adalah foto saat pembacaan yudisium sidang skripsi. Mukanya nggak ada yang beres. Ya iyalah, waktu itu hampir divonis nggak lulus karena metode penelitiannya salah. Tapi berkah dari Allah Alhamdulillah lulus.
My best friend getting married. Ini masih prosesi lamaran sih, belum nikahan. Tapi bahagia luar biasa mendengar sahabat sendiri akhirnya menemukan jodohnya. Terlebih lagi kalau bagaimana prosesnya dia menemukan si pasangan. Subhanallah.
Pokoknya 2013 awalnya berat banget tapi akhirnya jadi luar biasa bahagia.
Semoga 2014 juga dikasih keberkahan dan kebahagian lebih dari yang kemarin. aamiin.
Friday, November 15, 2013
Dreamer
Be a dreamer.
mungkin dari kecil, gue sudah terbiasa jadi "dreamer".
nggak jarang gue denger kalimat "Masih kecil mikirnya jauh banget"
Yes!
Gue sadar terkadang pemikiran gue terlalu maju ke depan.
Dari TK gue sudah sedang dengan pernikaha. cita-cita gue dari dulu adalah nikah dan punya rumah sendiri.
Siapapun yang denger pasti reaksinya kaget.
anak umur segitu sudah mikir yang nggak-nggak.
Dari TK gue sudah senang main dengan baju-baju mama.
Baju, sepatu, tas, make up keluar semua dari kamar mama.
Nggak jarang kena marah karena sepatu atau sendal mama patah di bagian telapak kaki.
Soalnya kaki gue cuman sampe di setengahnya.
Dari TK gue sudah senang main "belanja ke mall" bareng iyak (my older sist)
Kursi dilipet dan dijadiin troli. belanja ini dan itu.
Bahkan kita sempat buat shampoo dari kertas yang digunting-gunting.
Dari TK gue sudah main "treadmill"
Jangan bayangin ada alat itu di rumah.
Jaman dulu, keluarga gue adalah keluarga yang cukup sederhana.
Alatnya cuma tanah di halaman rumah yang disiram air dan jadi licin.
Pegangan di pohon pisang.
Banyak pohon pisang papa yang akhirnya jadi mati gara-gara dimainin.
See?
Pemikiran gue memang teramat sangat aneh.
Waktu SMA bahkan gue sudah pernah merancang denah rumah beserta isntalasi listriknya bareng pacar.
Bahkan nama anak pun sudah ada.
Ha!
I am a dreamer.
Motivasi hidup gue nggak pernah setinggi orang-orang yang punya karir sukses atau kuliah tinggi di luar negeri.
Cita-cita gue sederhana, punya keluarga, bisa belanja pakai uang sendiri, bisa bahagiain orang tua, mau beli apa aja uangnya cukup dan pastinya bahagia selalu dunia dan akhirat.
Sudah.
Selain seorang dreamer, gue pun pecinta fairy tail .
My fav is Rapunzel.
Nggak tau kenapa tapi sukaaaa banget sama tokoh princess yang satu ini.
Dan yang paling jadi favorit yang pastinya: Happy ending with happily ever after-nya!
But!
I am in the end of my 22!
Beberapa tahun belakangan akhirnya ada hal yang bikin gue sadar.
Nggak gampang untuk mewujudkan smua impian-impian anak-anak gue.
Walaupun kelihatannya gampang, tapi berat banget.
Mulai dari pasangan (ya keleus! restu dulu deh! hahaha)
Belanja pakai uang sendiri (hello! here i am. pergi pagi pulang malam untuk kerja. Walaupun alhamdulillah sudah bisa beli beli pakai uang sendiri)
Bahagiain orang tua (hm! apalagi ini. bener-bener deh masih jauh banget)
Akhirnya gue sadar, fairy tail dan mimpi itu semua harus gue tinggalin.
Nggak ada lagi deh percaya happy ending, happily ever after.
Mungkin jatohnya ini pesimistis. Tapi melihat kondisi yang ada sekarang, bukan happily but reality.
Mungkin desti yang "a dreamer" harus berhenti di umur 22 tahun.
Ke depannya sudah harus lebih dewasa dan bukan hanya percaya sama magic.
lebih realistis.
Haha.
Kok jadinya kayak sedih ya?
Padahal ini maunya seneng loh karena berubah jadi dewasa.
Haaa..
Sudahlah.
Mari kerja lagi :D :D
hehe.
Wednesday, November 6, 2013
Baby Boy
Uwwaa!
I have a new toy!
a very healthy baby boy.
not mine, but still love him.
Yes! He is my nephew.
this cute baby boy will cheer me up every day.
aamiin :)
welcome to the world baby boy.
this wild world won't kill you because you have two strong aunty! hihi.
be healthy, strong, brave, smart, kind and sholeh okay?
me love you :*
Monday, November 4, 2013
Graduation
as i shared before, finally i finished my study in Padjadjaran University.
i know that the process wasn't easy.
a lot of pain, a lot of tears.
but i have a lot of strength from lovely people, my family, my best friends, my boyfriend and many more.
there are 2 steps, Sidang Komprehensif and Sidang Skripsi.
these both tests were make me crazy. my blood pressure became 130/90.
i didn't get my period during my thesis.
but, finally.
i have through that process.
these photos captured on my graduation day.
finally. after 5 years.
thank you Ma, Pa, Ebot, iyak - Kak Arief.
Geng Tega. Thank You kesayangan :*
all wisudawan
Finally!
Finally
Halo again!
Finally. Kenapa judulnya "finally"?
Banyak deh jawabannya. Finally, gue punya waktu dan niat lagi untuk curhat via blog.
Finally, gue lulus dari Universitas Padjadjaran setelah 5 (LIMA) tahun kuliah.
Finally, bisa kasih hadiah cumlaude ke Mama Papa (sombong dikit boleh kali ya?)
Finally, revisi sudah selesai dan sudah punya ijazah walaupun sebenernya masih utang surat publikasi.
Finally, sudah bekerja di MNC Channels.
Finally.
Ada banyak banget kejadian-kejadian luar biasa yang pengen ditulis di sini.
Tapi, nunggu dulu deh.
Kalau ada waktu baru ditulis lagi : )
Sunday, February 10, 2013
the big and happy family
jurnalistik. jurnalistik.
jurnalistik goes marching in
all that we want to be best number
the big and happy family
JURNALISTIK!!!!!
all wisudawan
jurnalistik 2008
me with Nimas Novi D. A., S.I.Kom.
jurnil 2008
CONGRATULATIONS!! akhirnya setelah sekian lama penantian, ada juga jurnalistik 2008 yang wisuda. udah ada dua orang yang lulus, Nimas dan Dinda. sayangnya Dinda nggak bisa ikut wisuda gelombang ini. Kelulusan ini kayak kado untuk ulangtahunnya jurnalistik 2008 di 31 Januari kemarin.
doodle donuts from Hernlina
Diaz and Nila eat my homemade pasta :*
Thursday, January 3, 2013
Tuesday, December 11, 2012
Monday, December 3, 2012
a Moment to Remember
Papa : Dis, bangun! papa mau berangkat kerja. Nanti ke Nangor jam berapa?
Me : ( kucek-kucek mata sambil ngulet ) Iya pa ati-ati. nanti berangkat jam 9 aja.
Papa : Jam 9 apa? sekarang aja udah 8.15?!?!
Me : Ya udah kalo gitu jam 10 aja.
Papa : hjasdasdnchiuhknfkeuwhrkns,fsknf, ( ngomong bahasa komering sambil nge-jewer )
Me : ( kucek-kucek mata sambil ngulet ) Iya pa ati-ati. nanti berangkat jam 9 aja.
Papa : Jam 9 apa? sekarang aja udah 8.15?!?!
Me : Ya udah kalo gitu jam 10 aja.
Papa : hjasdasdnchiuhknfkeuwhrkns,fsknf, ( ngomong bahasa komering sambil nge-jewer )
Latah
hobi gue untuk kepo memang sudah nggak ada tandingannya. entah kenapa pagi ini kepingin banget buka blog si Dimas Ferdiandhika yang baru aja posting kalau dia abis tes kepribadian di Ipersonic hasil keppoannya juga di blognya si iman ahahha. lalu dengan latahnya gue juga berhasrat untuk mencoba hoho. dan inilah hasilnya.
sebagian besar hasilnya sih bener. tapi ya ada juga yang lebay. ahahaha hmm jadi gue itu orangnya spontan uhuy!!!
The Spontaneous Idealist
Spontaneous Idealists like you are creative, lively and open-minded persons. You are humorous and dispose of a contagious zest for life. Your enthusiasm and sparkling energy inspires others and sweeps them along. You enjoy being together with other people and often have an uncanny intuition for their motivations and potential. Spontaneous Idealists are masters of communication and very amusing and gifted entertainers. Fun and variety are guaranteed when you are around. However, you are sometimes somewhat too impulsive in dealing with others and can hurt people without really meaning to do so, due to your direct and sometimes critical nature.
You are a keen and alert observer; you miss nothing which is going on around you. In extreme cases, you tend to be oversensitive and exaggeratedly alert and you are inwardly always ready to jump. Life for you is an exciting drama full of emotionality. However, you quickly become bored when things repeat themselves and too much detailed work and care is required. Your creativity, your imaginativeness and your originality become most noticeable when developing new projects and ideas - you then leave the meticulous implementation of the whole to others. On the whole, Spontaneous Idealists attach great value to their inner and outward independence and do not like accepting a subordinate role. You therefore have problems with hierarchies and authorities.
As a Spontaneous Idealist you are one of the extroverted personality types. You enjoy working in a colorfully diverse group of people who interest and inspire you. Working in a “secluded room” is not your thing. Your sense for the motivation of others is almost eerie. You constantly observe that which happens around you and have no problems noticing all sorts of things simultaneously or communicating with several people at the same time.
Your enthusiasm is contagious to others and that is why your colleagues and friends all appreciate you as an important member of your team. Your articulateness and your sensitive ear for nuances in conversations with others obviously play a role. For you, this team-oriented environment is very important because you need to receive positive feedback and recognition like other people need air to breathe. It would be practically impossible for you to contribute everything you need to maintain your high ideals, by yourself.
Variety, challenges and fun are important ingredients of your area of responsibility. You appreciate receiving new stimulation, meeting new people, and continuously collecting unique experiences. However, too much routine, too much detail work and the necessity to stick with one project for a very long time is not your thing. Your strength are creative problem solutions, discovering new ways and opportunities, the conceptualization of new ideas on one hand, but not so much their concrete implementation on the other. Ideally, you have a staff of capable colleagues that takes over your concepts and runs with them.
sebagian besar hasilnya sih bener. tapi ya ada juga yang lebay. ahahaha hmm jadi gue itu orangnya spontan uhuy!!!
Thursday, September 20, 2012
Wednesday, September 19, 2012
Underestimate
Nggak bisa tidur semalem suntuk. ngerjain laporan job udah nggak mampu. nonton sherlock holmes yang baru dikasih Tata juga udah ga bisa masuk ke otak. nonton running man lagi nggak napsu. ujung-ujungnya keppo blog orang-orang. doeng! gue bener-bener nggak ada apa-apanya. aaak! tuh kan. ini jadinya kalau hanya fokus ke diri sendiri. nggak tau kalo dunia sekitar itu sudah seribu langkah lebih maju dan gue? tertinggal cukup jauh.
:-)
Tuhan nggak pernah tidur.
iya, Tuhan tahu setiap gerak-gerik umatnya.
ada yang lagi berdoa, ada yang lagi bercanda.
Dia juga pastinya sudah menuliskan semua kisah hidup umat manusia.
kalau sekarang ini ada yang salah, bukan berarti rancangan-Nya gagal.
Mengutip sebuah film, God is The Best Director.
Mungkin kalau ada yang nggak berjalan sesuai rencana kita,
itu karena Dia punya rencana lain.
atau waktunya belum tepat dan Dia mau kita bersabar.
dan Dia pasti membantu semua umatnya yang berusaha, berdoa, dan tawakal.
Bener kan Tuhan? :")
iya, Tuhan tahu setiap gerak-gerik umatnya.
ada yang lagi berdoa, ada yang lagi bercanda.
Dia juga pastinya sudah menuliskan semua kisah hidup umat manusia.
kalau sekarang ini ada yang salah, bukan berarti rancangan-Nya gagal.
Mengutip sebuah film, God is The Best Director.
Mungkin kalau ada yang nggak berjalan sesuai rencana kita,
itu karena Dia punya rencana lain.
atau waktunya belum tepat dan Dia mau kita bersabar.
dan Dia pasti membantu semua umatnya yang berusaha, berdoa, dan tawakal.
Bener kan Tuhan? :")
Wednesday, August 8, 2012
We are Growing up!
Baru kemarin rasanya bilang kalau "we will not grow old"
Tapi kayaknya itu nggak mungkin deh.
Mau nggak mau, suka nggak suka, dan sadar nggak sadar.
Kita bertambah tua.
Kemarin sore,Barbaers minus Cuki dan Anin ceritanya bukber.
Setelah menempuh perjalanan yang beneran jauh Kedoya - Alam Sutra, akhirnya gue bisa sampai ke sana. Hampir mati nelen timbal dari asap truk sama bis --"
Sampai di sana, kebodohan demi kebodohan yang terjadi lewat obrolan mulai terlihat.
satu dua orang di antara kami bilang "Desti tuh tetep ya"
Sebersit dalam hati mikir, "Girls, apakah kalian berubah? bukan perempuan-perempuan barbar yang kemarin bareng dan gue kenal?"
Terus mikir lagi. "Apa jangan-jangan gue doang ya yang nggak tumbuh dan berkembang? Jangan-jangan cuma gue yang terjebak dalam pemikiran anak umur 17 tahun?"
Obrolan pun nggak jauh-jauh dari masalah skripsi, wisuda, kerja, kelulusan, nikah, bla bla bla.
Demi apapun yang ada di dunia ini, jadi orang yang terakhir itu nggak enak. Mau ikutan seneng, tapi jadi malu dan minder sendiri. Mau diem aja, kok kayaknya nggak adil banget ya sama temen-temen yang lain.
Maju mundur di perbincangan agak penting tentang "Siapa yang nikah duluan?"
BLAH! ini kata-kata musti disensor. ini kata-kata kotor, ati-ati disensor KPI hehehe.
Ini perbincangan menyenangkan, tapi lama-lama bisa membunuh pelan-pelan. oke lebay.
Pulang ke rumah, tiba-tiba ada BBM dari Onya.
Dia bilang dia galau dengan perbincangan tadi.
Nah, dear Onya, kalo lo baca blog gue ini lo akan tau kalo gue sudah galau dari awal berangkat hahahaha.
Dia bilang walaupun sudah lulus dia masih bingung kalo ditanya cita-cita.
Gue pun sama (maksudnya sama-sama bingung kalo ditanya cita-cita bukan sama-sama udah lulus :P)
Yang gue tau, gue cuma mau nikah sama orang yang gue sayang dan dia sayang sama gue. boleh nggak sih Tuhan, kalo desti sebut satu nama? Boleh yaaaa? Ridzwan Ananto.
Terus sambil BBMan sambil ngantuk dan merem melek akhirnya gue mikir lagi. Iya ya, kayaknya yang nggak punya cita-cita cuman gue. Cita-cita gue cuman sebatas kerja, nikah, belanja, jalan-jalan, dan senang-senang. Kenapa juga ya gue nggak mikir untuk S2 atau S3? Kayaknya nggak cocok aja buat gue hihihi.
Terus Onya bilang "Kagak salaaaaah. Pilihan gue juga untuk senang2 haha. gue senang (pengen) dengan kuliah di luar, kerja, gaji memuaskan, jadi kaya, nikah, keliling dunia, bantu anak2 di indonesia timur. simple se simple mr.simple-nya suju"
Ini jawaban luar biasa. luar biasa.
kita semua pada dasarnya hanya ingin senang-senang dengan cara masing-masing. gue senang-senang dengan kerja dan punya duit. onya senang dengan kuliah, kerja, kaya dan membantu orang.
See?! kita itu cuma butuh senang.
Pembicaraan terus berlanjut. kegalauan semakin mendewa-dewi.
Sampai akhirnya Onya yang perutnya entah kenapa malam itu sangat buncit (sorry darling!) bilang "Malam yang muluk"
Lalu gue jawab dengan "Dari malam muluk. Suatu hari lo akan bilang "rasanya baru kemaren ngobrolin ini sama desti. eh skrg udh di NY"
Gue tulus mendoakan. Gue harap kita semua akan sukses. Sebatas yang gue tau, dimulai dari Onya yang mau ke NY, Arina yang mau ke Korea, dan gue yang mau hmm jaga Indonesia aja deh. hehehehe.
Bener-bener deh. Gue sedih mendapati kenyataan, sebenernya walaupun lambat pemikiran gue pun berkembang. Gue mau kerja dan nggak bergantung dengan keuangan orangtua. Walaupun mimpi gue juga nggak jelas mau apa dan gimana. Tapi bukannya mimpi saat kita tidur juga nggak terlalu jelas ya?
Tuhan, aku tau kehidupan ini sudah Kau rancang sedemikian rupa. Sudah Kau gariskan. Kau sutradara terhebat di jagat raya ini. Tapi Tuhan, boleh ya kalau desti minta, bisa jadi orang yang sukses dunia dan akhirat. bareng sama orang-orang yang desti sayang. Tuhan, kalo boleh juga, izinin desti mewujudkan cita-cita desti. Walaupun sederhana, tapi ini pasti nggak gampang (melihat segala kondisi yang ada)
Tata, gue, Arina, Onya, Ecun, Indri (Minus Cuki dan Anin) Girls, semoga, kita semua sukses dengan cara masing-masing. :) xoxo
Monday, August 6, 2012
Doesn't matter.
Found this quote in pinterest.
Semuanya nggak akan terlalu berarti.
Yang paling berarti adalah bagaimana caranya kita belajar
dan berkembang dari setiap waktu yang sudah kita lewati.
Nggak pernah ada kata berhenti untuk belajar,
walaupun nggak duduk di bangku sekolah.
Dan kayaknya pengalaman akan lebih memberikan arti lebih dalam
dari sekedar duduk di kelas.
Apa yang gue pelajari beberapa waktu lalu di kampus,
nyatanya berguna untuk dipakai saat terjun ke dunia kerja.
Apa yang diajarkan mama dari 20 tahun lalu,
kayaknya juga masih cocok dilakukan.
Nggak ada guru terbaik, selain pengalaman diri kita sendiri
dan saran dari orang terkasih.
:)
Friday, August 3, 2012
Fiksi
Pernah nggak sih kalian merasakan firasat kalau sesuatu yang besar akan terjadi?
Jantung deg-degan nggak jelas. Perut mules nggak tertahankan, bahkan dengkul jadi lemas nggak karuan.
Buat sebagian orang, itu namanya anugerah. Kenapa? Karena itu artinya mereka diberikan kemampuan yang lebih untuk memprediksi sesuatu.
Tapi kenapa nggak buat saya?
Ini justru seperti kutukan. Sumpah. Menderita.
Frame bayangan-bayangan buruk yang akan terjadi muncul bergantian di kepala.
Hampir semua bayangan itu jadi kenyataan.
Mengerikan. Ini sepert kutukan. Tapi saya harus bersyukur.
Tapi bagaimana caranya bersyukur saat saya merasakan kepayahan untuk menerima kenyataan kalau saya hanya bisa melihat dan merasakan tanpa tahu bagaimana caranya mencegah atau merubah.
Seseorang pernah berkata "Itu tidak untuk dirubah. Kita hanya manusia. Kamu diberikan kemampuan untuk tahu tapi tidak diberikan kemampuan untuk mengubah takdir. Itu akan menyalahi aturan," katanya.
Mungkin dia tidak merasakan bagaimana kengerian itu melintas dan mengangkat semua bulu kuduk.
Merinding dan bergejolak.
Kadang saya mengadu pada Tuhan untuk tidak pernah memberikan berbagai macam tanda atau firasat. Tapi itu sia-sia. Tuhan tahu saya mampu, makanya Dia memberikan kepercayaan itu. Tuhan merasa saya bisa menahan diri untuk tidak mengubah takdir, makanya Dia lepaskan saya.
Saya yakin, Tuhan sayang sama saya.
Tapi pertanyaan "Kenapa nggak oranglain aja sih?" selalu melintas di pikiran saya. Kenapa saya?
Saya bukan ahli ibadah. Saya bahkan orang yang penakut.
Tapi lagi-lagi setiap saya bertanya, nggak pernah ada jawaban yang memuaskan.
Lalu bagaimana caranya supaya bisa menghilangkan semua firasat?
Bukan. Bukan firasat. Saya coba buang segala sugesti itu jauh-jauh. "Ini hanya sugesti. Saya tidak boleh percaya"
Tapi setiap saya berujar itu, sugesti atau firasat itu berubah jadi nyata.
Semoga suatu saat saya bisa tahu apa jawabannya. Atau saya berharap, saya terlahir seperti orang yang biasa. Ya, seperti mereka yang tidak merasakan apa-apa saat akan terjadi bencana.
:)
Jantung deg-degan nggak jelas. Perut mules nggak tertahankan, bahkan dengkul jadi lemas nggak karuan.
Buat sebagian orang, itu namanya anugerah. Kenapa? Karena itu artinya mereka diberikan kemampuan yang lebih untuk memprediksi sesuatu.
Tapi kenapa nggak buat saya?
Ini justru seperti kutukan. Sumpah. Menderita.
Frame bayangan-bayangan buruk yang akan terjadi muncul bergantian di kepala.
Hampir semua bayangan itu jadi kenyataan.
Mengerikan. Ini sepert kutukan. Tapi saya harus bersyukur.
Tapi bagaimana caranya bersyukur saat saya merasakan kepayahan untuk menerima kenyataan kalau saya hanya bisa melihat dan merasakan tanpa tahu bagaimana caranya mencegah atau merubah.
Seseorang pernah berkata "Itu tidak untuk dirubah. Kita hanya manusia. Kamu diberikan kemampuan untuk tahu tapi tidak diberikan kemampuan untuk mengubah takdir. Itu akan menyalahi aturan," katanya.
Mungkin dia tidak merasakan bagaimana kengerian itu melintas dan mengangkat semua bulu kuduk.
Merinding dan bergejolak.
Kadang saya mengadu pada Tuhan untuk tidak pernah memberikan berbagai macam tanda atau firasat. Tapi itu sia-sia. Tuhan tahu saya mampu, makanya Dia memberikan kepercayaan itu. Tuhan merasa saya bisa menahan diri untuk tidak mengubah takdir, makanya Dia lepaskan saya.
Saya yakin, Tuhan sayang sama saya.
Tapi pertanyaan "Kenapa nggak oranglain aja sih?" selalu melintas di pikiran saya. Kenapa saya?
Saya bukan ahli ibadah. Saya bahkan orang yang penakut.
Tapi lagi-lagi setiap saya bertanya, nggak pernah ada jawaban yang memuaskan.
Lalu bagaimana caranya supaya bisa menghilangkan semua firasat?
Bukan. Bukan firasat. Saya coba buang segala sugesti itu jauh-jauh. "Ini hanya sugesti. Saya tidak boleh percaya"
Tapi setiap saya berujar itu, sugesti atau firasat itu berubah jadi nyata.
Semoga suatu saat saya bisa tahu apa jawabannya. Atau saya berharap, saya terlahir seperti orang yang biasa. Ya, seperti mereka yang tidak merasakan apa-apa saat akan terjadi bencana.
:)
Wednesday, August 1, 2012
Count to Ten
Waktu itu jalannya nggak lama kan?
Just count to ten, and voila!
My dream, your dream, our dream.
: )
You And Me Against The World - Mocca
Baby, hold my hand
Count to ten
Break the chain
I’m gonna take you inside my space
Baby, don’t be afraid
Maybe it’s our fate
Just wait and see
I’m going to shout about it
It is you and me against the world
Don’t waste our time for tomorrow
With you by my side
I can do anything
You and me against the world
Goodbye to all of our sorrow
So let’s just put them aside
Put all the worries behind us
Subscribe to:
Posts (Atom)