Wednesday, August 8, 2012

We are Growing up!

 

Baru kemarin rasanya bilang kalau "we will not grow old"
Tapi kayaknya itu nggak mungkin deh.
Mau nggak mau, suka nggak suka, dan sadar nggak sadar.
Kita bertambah tua.

Kemarin sore,Barbaers minus Cuki dan Anin ceritanya bukber.
Setelah menempuh perjalanan yang beneran jauh Kedoya - Alam Sutra, akhirnya gue bisa sampai ke sana. Hampir mati nelen timbal dari asap truk sama bis --"
Sampai di sana, kebodohan demi kebodohan yang terjadi lewat obrolan mulai terlihat.
satu dua orang di antara kami bilang "Desti tuh tetep ya"

Sebersit dalam hati mikir, "Girls, apakah kalian berubah? bukan perempuan-perempuan barbar yang kemarin bareng dan gue kenal?"
Terus mikir lagi. "Apa jangan-jangan gue doang ya yang nggak tumbuh dan berkembang? Jangan-jangan cuma gue yang terjebak dalam pemikiran anak umur 17 tahun?"
Obrolan pun nggak jauh-jauh dari masalah skripsi, wisuda, kerja, kelulusan, nikah, bla bla bla.
Demi apapun yang ada di dunia ini, jadi orang yang terakhir itu nggak enak. Mau ikutan seneng, tapi jadi malu dan minder sendiri. Mau diem aja, kok kayaknya nggak adil banget ya sama temen-temen yang lain.

Maju mundur di perbincangan agak penting tentang "Siapa yang nikah duluan?"
BLAH! ini kata-kata musti disensor. ini kata-kata kotor, ati-ati disensor KPI hehehe.
Ini perbincangan menyenangkan, tapi lama-lama bisa membunuh pelan-pelan. oke lebay.

Pulang ke rumah, tiba-tiba ada BBM dari Onya.
Dia bilang dia galau dengan perbincangan tadi.
Nah, dear Onya, kalo lo baca blog gue ini lo akan tau kalo gue sudah galau dari awal berangkat hahahaha.
 Dia bilang walaupun sudah lulus dia masih bingung kalo ditanya cita-cita.
Gue pun sama (maksudnya sama-sama bingung kalo ditanya cita-cita bukan sama-sama udah lulus :P)
Yang gue tau, gue cuma mau nikah sama orang yang gue sayang dan dia sayang sama gue. boleh nggak sih Tuhan, kalo desti sebut satu nama? Boleh yaaaa? Ridzwan Ananto.

Terus sambil BBMan sambil ngantuk dan merem melek akhirnya gue mikir lagi. Iya ya, kayaknya yang nggak punya cita-cita cuman gue. Cita-cita gue cuman sebatas kerja, nikah, belanja, jalan-jalan, dan senang-senang. Kenapa juga ya gue nggak mikir untuk S2 atau S3? Kayaknya nggak cocok aja buat gue hihihi.

Terus Onya bilang "Kagak salaaaaah. Pilihan gue juga untuk senang2 haha. gue senang (pengen) dengan kuliah di luar, kerja, gaji memuaskan, jadi kaya, nikah, keliling dunia, bantu anak2 di indonesia timur. simple se simple mr.simple-nya suju"

Ini jawaban luar biasa. luar biasa.
kita semua pada dasarnya hanya ingin senang-senang dengan cara masing-masing. gue senang-senang dengan kerja dan punya duit. onya senang dengan kuliah, kerja, kaya dan membantu orang.
See?! kita itu cuma butuh senang.

Pembicaraan terus berlanjut. kegalauan semakin mendewa-dewi.
Sampai akhirnya Onya yang perutnya entah kenapa malam itu sangat buncit (sorry darling!) bilang "Malam yang muluk"
Lalu gue jawab dengan  "Dari malam muluk. Suatu hari lo akan bilang "rasanya baru kemaren ngobrolin ini sama desti. eh skrg udh di NY"
Gue tulus mendoakan. Gue harap kita semua akan sukses. Sebatas yang gue tau, dimulai dari Onya yang mau ke NY, Arina yang mau ke Korea, dan gue yang mau hmm jaga Indonesia aja deh. hehehehe.

Bener-bener deh. Gue sedih mendapati kenyataan, sebenernya walaupun lambat pemikiran gue pun berkembang. Gue mau kerja dan nggak bergantung dengan keuangan orangtua. Walaupun mimpi gue juga nggak jelas mau apa dan gimana. Tapi bukannya mimpi saat kita tidur juga nggak terlalu jelas ya?

Tuhan, aku tau kehidupan ini sudah Kau rancang sedemikian rupa. Sudah Kau gariskan. Kau sutradara terhebat di jagat raya ini. Tapi Tuhan, boleh ya kalau desti minta, bisa jadi orang yang sukses dunia dan akhirat. bareng sama orang-orang yang desti sayang. Tuhan, kalo boleh juga, izinin desti mewujudkan cita-cita desti. Walaupun sederhana, tapi ini pasti nggak gampang (melihat segala kondisi yang ada)



 Tata, gue, Arina, Onya, Ecun, Indri (Minus Cuki dan Anin) Girls, semoga, kita semua sukses dengan cara masing-masing. :) xoxo



No comments: