Sunday, August 27, 2017

Aplikasi Yang Diperlukan Selama Pergi Ke KL


Kenapa diperlukan di KL? Karena Desti mainnya baru sebatas ke KL, 
hehehe. Ini adalah pertama kalinya gue pergi ke luar negeri, jadi persiapannya sebenarnya agak matang karena takut nyasar dan tersiksa selama ada di sana. Berawal dari omongan "Gue mau nonton konsel di KL" dari si Lucia, berangkat lah gue dengan modal nekat. Alhamdulillahnya, walaupun gue dan Nova baru pertama kali, gue jalan ngikut si Lucia yang level internasionalnya itu udah tinggi banget, hehe. Cuki udah sering banget deh ke luar negeri jadi pengalamannya banyak banget. So, walaupun buta gue bersyukur banget ada Cuki.  

Selain itu, saat ada di sana, gue dan Nova nggak berhenti bersyukur karena ada beberapa aplikasi smartphone yang sangat berguna selama ada di sana. Mereka adalah: 

Google Maps
Kuala Lumpur memang memberikan kemudahan bagi para warga negara asing yang berkunjung. Salah satunya adalah peta kota dan peta jalur transportasi. Tetapi, peta seukuran poster itu nggak selamanya bisa menolong, misalkan kalau kita sudah terlanjur nyasar. 
Nah, Google Maps sangat membantu. Selama di KL untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain lebih sering jalan kaki. Dengan aplikasi ini, kita bisa lebih mudah menemukan jalur-jalur yang lebih dekat. 
Selain untuk cari jalur, kita juga bisa pakai aplikasi Google Maps ini untuk cari lokasi tempat makan. Misalkan kita ada di daerah Alor, di sana ada banyak banget tempat makan. Kita bisa buka aplikasi dan search Restaurant. Nanti akan keluar banyak rekomendasi tempat makan yang ada di sekitar Alor. Tinggal dilihat deh yang mana restauran yang paling tinggi bintangnya. 

Uber / Grab
Setelah Google Maps, dua aplikasi ini juga sangat membantu gue selama ada di KL. Desti kan anaknya lemah dan cengeng ya, jadi saat udah nggak kuat lagi jalan kaki, biasanya gue akan maksa Nova untuk naik taksi online. Kenapa harus dua aplikasi dan nggak salah satunya aja? Jadi, yang namanya nasib buruk kita nggak pernah tau. Kita harus persiapan, misalkan ditolak sama supir uber karena jaraknya terlalu dekat, atau misalkan nggak ada uber di sekitar kita, kita bisa langsung beralih ke Grab. 

Wassapp 
Saat sampai di KL, nomor handphone kita baru bisa berfungsi kalau kita mengaktifkan paket roaming yang Astaghfirullah mahalnya, he he he. Nah untuk menghubungi keluarga, teman dekat, atau pacar dan suami bagi yang memiliki, aplikasi ini sangat membantu. Di KL itu, jaringan wi fi nya nggak bercanda. Hampir di semua tempat yang gue kunjungi punya jaringan internet. Jadi kalau kita nggak mau beli sim card Malaysia, kita tetap bisa pakai aplikasi ini di loksi-lokasi yang punya wi fi.
Tapi kalau memang mau pakai simcard Malaysia juga boleh, harganya RM 20. Kalau perginya barengan sama teman, bisa sharing tathering jadi bisa lebih murah (dan ini yang gue lakukan sama Nova). 

Media Sosial
Oke, di tahun 2017 ini media sosial sudah jadi bagian dari hidup kita. Buat gue, media sosial gue pakai untuk upload kegiatan di sana supaya suatu saat nanti gue bisa mengenang bahwa oh di Juli 2017, Desti main loh ke KL. Selain itu untuk membunuh waktu jenuh juga sih saat kita lagi naik transportasi, lagi nunggu makan atau lagi santai di kamar hotel. 

So, itu tadi aplikasi yang gue rasa sangat berguna dan membantu selama gue berada di KL. Semoga bisa berguna juga bagi siapapun yang membaca. 

Tuesday, August 8, 2017

Main Yuk - Kuala Lumpur: Review Suzie's Guest House

Saat pergi jalan-jalan dengan biaya yang pas-pasan, guest house bisa jadi pilihan untuk dijadikan tempat menginap. Saat pergi ke KL kemarin, gue memilih untuk stay di Suzie's guest house yang ada di sekitar China Town.

Sebenernya sih gue buta total, tapi setelah cari informasi di beberapa situs, akhirnya gue memutuskan untuk pilih guest house ini dibandingkan dengan beberapa guest house yang ada di sekitarnya.
Di sini tersedia pilihan kamar, ada yang berbentuk Dormitory dan ada yang dalam bentuk private. Kamar Dormitory ini ada enam ranjang susun di dalamnya. Ruangannya pun terbagi dua, mix dorm dan female dorm. Selain itu ada juga bentuk kamar private. Untuk jenis kamar ini bentuk tempat tidurnya pun beragam, ada yang ranjang susun, single bed dan twin bed. Jadi tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan kita masing-masing.


Ini adalah dorm untuk perempuan. Ranjangnya susun. Nggak berani ambil foto di dalamnya sih :(


Di sebelah female dorm itu adalah mix dorm. Isinya mayoritas sih laki-laki gitu. Mungkin agak risih juga ya kalau harus tidur dicampur. Oh iya, kelihatan nggak ada beberapa tas di luar? itu adalah tas yang dititipkan sama orang yang menginap. 


Ini adalah tampilan lorong. Terang, nggak sumpek. Jadi nyaman banget. 


Ini kamar tipe twin bed. Ada 1 laci yang cukup besar untuk simpan baju. Ada televisi, AC plus kipas angin. Selain itu ada kaca dan meja yang bisa kita pakai untuk simpang tas dan make up. 


     Di Suzie's guest house ini tersedia ruang makan, dapur, televisi, perpustakaan kecil dan dua komputer dengan akses internet. Untuk kamar mandi, di sini pakai kamar mandi bersama. Selama di sini kayaknya belum nemu penumpukan orang mau mandi sih. Hehe. Di sini juga disediakan sarapan dan free wifi. Jaringan wifi-nya nggak bercanda. Kenceng. Tapi ya kadang suka lemot dikit. 
   


Setiap pagi disediakan sarapan. Lumayanlah untuk ganjal perut sebelum beraktivitas menjelajah KL. 



Ini adalah tampilan dapurnya. Cute isn't it? Kalau buat gue pribadi, yang paling penting adalah kondisi dapurnya yang bersih. Kita bisa pakai semua barang yang ada di dapur ini, asalkan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula. 

Secara keseluruhan, puas banget deh bisa stay beberapa hari di guest house ini. Suasana kamarnya bersih dan rapih. Pelayanannya baik, ramah orangnya. Kalau butuh apa-apa jangan sungkan untuk bertanya karena mereka akan dengan sangat senang hati akan membantu.
Lokasinya juga deket sama China Town, Pasar Seni, KL City Gallery. Kalau mau pergi seputaran KL bisa naik LRT yang stasiunnya deket banget. Ada Sevel juga di depan guest house, jadi kalau butuh apa-apa tinggal nyebrang jalan. 
Yang paling oke buat gue sih,ada dua, yaitu air minum gratis. Desti kan pergi ini dalam rangka irit juga, nah di guest house ini, air minumnya gratis jadi bisa refill pakai botol kita. 
Yang kedua, hari terkahir flight pulang ke Indonesia adalah jam 23.45 dan harus keluar dari hotel dari jam 12.00. Walaupun begitu, pihak guest house mempersilahkan gue untuk titip barang-barang kita di lobby. Pas gue datang lagi untuk ambil barang, bahkan pihak guest house menanyakan, apakah perlu mandi karena kalau mau, kita boleh pakai kamar mandi mereka. Aaah. Ini sih baik banget lah ya. Gue jadi berpikir, di Indonesia ada nggak yang menyediakan pelayanan seperti ini. Semoga ada dong ya, kan kita ramah-ramah. 

Guest house ini memang direkomendasikan di TripAvisor dan Traveloka sih. Untuk harganya, gue dapat kurang lebih Rp 150.000/ hari untuk tipe twin bed (jadi bisa bagi dua, hehehe). 

Terima kasih Suzie's Guest House, kau benar-benar membuat acara go international ku menyenangkan. sangat menyenangkan. 
Terima kasih juga Nova yang sudah mau patungan bobok di Suzie's Guest House dan mendenagrkan setiap rewelan gue setiap malam sebelum tidur. hahaha.