Friday, August 3, 2012

Fiksi

Pernah nggak sih kalian merasakan firasat kalau sesuatu yang besar akan terjadi?
Jantung deg-degan nggak jelas. Perut mules nggak tertahankan, bahkan dengkul jadi lemas nggak karuan.
Buat sebagian orang, itu namanya anugerah. Kenapa? Karena itu artinya mereka diberikan kemampuan yang lebih untuk memprediksi sesuatu.
Tapi kenapa nggak buat saya?
Ini justru seperti kutukan. Sumpah. Menderita.
Frame bayangan-bayangan buruk yang akan terjadi muncul bergantian di kepala.
Hampir semua bayangan itu jadi kenyataan.
Mengerikan. Ini sepert kutukan. Tapi saya harus bersyukur.
Tapi bagaimana caranya bersyukur saat saya merasakan kepayahan untuk menerima kenyataan kalau saya hanya bisa melihat dan merasakan tanpa tahu bagaimana caranya mencegah atau merubah.
Seseorang pernah berkata "Itu tidak untuk dirubah. Kita hanya manusia. Kamu diberikan kemampuan untuk tahu tapi tidak diberikan kemampuan untuk mengubah takdir. Itu akan menyalahi aturan," katanya.
Mungkin dia tidak merasakan bagaimana kengerian itu melintas dan mengangkat semua bulu kuduk.
Merinding dan bergejolak.
Kadang saya mengadu pada Tuhan untuk tidak pernah memberikan berbagai macam tanda atau firasat. Tapi itu sia-sia. Tuhan tahu saya mampu, makanya Dia memberikan kepercayaan itu. Tuhan merasa saya bisa menahan diri untuk tidak mengubah takdir, makanya Dia lepaskan saya.
Saya yakin, Tuhan sayang sama saya.
Tapi pertanyaan "Kenapa nggak oranglain aja sih?" selalu melintas di pikiran saya. Kenapa saya?
Saya bukan ahli ibadah. Saya bahkan orang yang penakut.
Tapi lagi-lagi setiap saya bertanya, nggak pernah ada jawaban yang memuaskan.
Lalu bagaimana caranya supaya bisa menghilangkan semua firasat?
Bukan. Bukan firasat. Saya coba buang segala sugesti itu jauh-jauh. "Ini hanya sugesti. Saya tidak boleh percaya"
Tapi setiap saya berujar itu, sugesti atau firasat itu berubah jadi nyata.
Semoga suatu saat saya bisa tahu apa jawabannya. Atau saya berharap, saya terlahir seperti orang yang biasa. Ya, seperti mereka yang tidak merasakan apa-apa saat akan terjadi bencana.
:)

No comments: