Thursday, August 23, 2012

Let’s Take Care Our Miss V


Bagian kewanitaan sangat rentan. Terkena bakteri sedikit bisa jadi iritasi atau lebih parahnya lagi bisa berbahaya buat kesehatan rahim. Jadi penting banget untuk menjaga kebersihannya. Unfortunately, since the vagina is an embarrassing subject among many women, it is often neglected of basic care.
Sebuah survey yang diikuti sekitar 1.600 perempuan usia 14-35 tahun di Amerika menunjukkan fakta kalau 56% mayoritas perempuan ini mengaku bahwa topik tentang Ms. V masih tabu untuk dibicarakan. Padahal kita penting banget untuk tahu masalah ini. It’s our biggest asset, Girls!
Period, oh crap!,” Tenang. We just have to put some attention. Ada lebih dari seribu bakteri yang mungkin menempel di pembalut kita. Tapi tenang aja, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan supaya hal itu nggak terjadi. Keep reading, Pals!
Don’t Touch!
Tangan kita mungkin saja memegang benda-benda yang banyak mengandung bakteri. Jadi jangan asal sentuh Ms. V. Rob Knight, asisten professor di bagian biokimia Universita Colorado bilang kalau tangan perempuan mengandung sekitar 4ribu bakteri. Selain itu tangan perempuan lebih kotor dibandingkan dengan tangan laki-laki.
Biasanya seminggu sebelum period, kita merasakan gatal “down there.” Belum ada penjelasan ilmiah tentang ini. Tapi jangan sampai kamu menggaruknya. Cukup basuh dengan air hangat dan usap perlahan dengan handuk kering. Pokoknya sebisa mungkin jagan ada kontak dengan tangan, ya.
Stop Using Tissue
                Penelitian di Laval University, Kanada, menunjukkan enam dari tissue yang diletakkan di toilet mengandung banyak bakteri. Apalagi dari kertas tissue daur ulang, kandungan bakterinya ada 100 sampai 1000 jenis. So, usahakan bawa handuk kecil sendiri. Tapi jangan lupa juga untuk diganti setiap hari ya.
Healthy Diet
                Hindari makanan yang berlemak atau mengandung gula yang tinggi. Perbanyak makan sayuran hijau. Usahakan juga mengonsumsi protein nabati. Yoghurt juga bagus buat kesehatan Miss V karena ada kandungan bakteri lactobacillus.
The Perfect One
                Ada banyak merk pembalut yang dijual di pasaran. Bingung deh jadinya harus pilih yang bagaimana. Hati-hati, Girls! Dr H. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, pengamat kesehatan perilaku, Kementerian Kesehatan RI bilang kalau pemilihan pembalut ini jadi dilema di kalangan kita para perempuan.
                Tingkat ekonomi kita sangat mempengaruhi daya beli kita sebagai konsumen. Kalau tingkat ekonomi rendah, rata-rata cenderung hanya membeli pembalut karena butuh. Nggak menimbang dulu mana yang kualitasnya baik buat kesehatan.
Non Dioksin      
Dioksin adalah hasil sampingan dari proses pemutihan yang diguanakan di pabrik kertas. Kalau itu ada di dalam pembalut kita, otomatis akan memberikan mengaruh nggak baik dong. Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, zat dioksin ini bisa menyebabkan kanker.
Tapi tenang, ada cara untuk tahu apakah pembalut yang kita beli aman atau nggak. Caranya gampang Pals. Cukup “bongkar” bagian pembalut. Coba celupkan ke dalam air bagian dalam dari pembalut itu. kalau larut, berarti mengandung dioksin. Jangan dipakai. Pilih pembalut yang nggak hancur di dalam air.
Change it
                Penuh ataupun nggak, pembalut harus tetap diganti, minimal dua kali dalam satu hari. Ini untuk mencegah berkembangnya bakteri yang ada di daerah Ms. V. Jangan tunggu sampai penuh.
Pads Problems
                Punya aktivitas segudang pasti bikin bete dan males kalau lagi menstruasi. Jangan sampai period bikin aktivitas kita jadi terhambat. Gampang aja, pilih pembalut yang super tipis supaya kamu bebas bergerak. Tapi jangan asal tipis, pilih juga yang bedaya serap tinggi supaya nggak cepat bocor.
Wash it
                Rajin cuci dengan air hangat bagian kewanitaan Pals! Supaya kuman-kumannya mati. Boleh juga mengaplikasikannya dengan sabun yang mengandung ekstrak daun sirih. Tapi jangan terlalu sering ya, karena ini akan membunuh bakteri baik dan menjadikan kulit kita terasa lebih kering.
Jangan juga membasuhnya dengan sabun mandi biasa karena pH atau tingkat keasaman nggak cocok dengan daerah kewanitaa. Kalau mau yang lebih alami, bisa juga langsung menggunakan rebusan air daun sirih.
Selain menjaga tetap bersih, daun sirih juga bisa menyembuhkan keputihan. Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia bilang kalau daun sirih ini punya khasiat yang lebih dibandingkan dengan placebo. Ir. Nuri Andarwulan, Msi. Dari Institut Pertanian Bogor mengatakan kalau daun sirih bisa menghasilkan zat antioksidan.

No comments: