Thursday, May 5, 2011

Kalau begitu, saya lebih suka jadi orang bodoh.

Apa definisi bodoh menurut kamu?

Papa pernah bilang, "Enggak apa-apa untuk jadi orang bodoh, tapi jangan sampai orang lain tahu kalau kita bodoh"

Mama pernah bilang, "Jangan salah, kata-kata orang bodoh justru lebih sering benar daripada mereka yang pinter. orang pinter lebih sering mikir kejauhan sampai yang dekat enggak terpikirkan."

lalu saya berpikir, "Ah, kalau begitu saya lebih suka jadi orang bodoh karena akan lebih sering mengatakan sesuatu yang benar daripada orang yang pintar. oh iya, tapi jangan sampai orang lain tahu ya kalau sebenarnya saya orang yang bodoh." :]


Semoga semua ini jadi rahasia Tuhan :)

pernahkah terlintas dalam pikiran kamu mau jadi apa?

beberapa hari ini melintas sebuah pertanyaan, "Apa yang saya inginkan?"

- saya ingin jadi wartawan yang bisa keliling dunia (bukan dalam bidang yang berat)

- saya ingin jadi fotografer majalah fashion

- membahagiakan orang tua, bagaimanapun caranya

- saya ingin jadi isteri dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anak saya


tetapi saya sadar, apa yang sudah saya lakukan untuk membuat semua itu terwujud?

walaupun kuliah di jurusan jurnalistik sudah tiga tahun, tapi saya masih belum bisa menuliskan sebauh berita langsung yang baik.

jika saya ingin keliling dunia, lalu bagaimana dengan kemampuan bahasa inggris saya yang seadanya?

jika saya ingin menjadi fotografer, saya tersadar bahwa dua tahun lalu saya merengek-rengek sama papa untuk dibelikan kamera dslr, lalu sekarang kamera tersebut ada di tumpukan paling bawah lemari baju saya.

jika saya ingin bekerja di majalah lifestyle lalu apa yang saya pahami dari dunia tersebut?

jika ingin bahagiakan orang tua, apa yang bisa saya lakukan sementara hanya main kerjaan saya?

jika ingin menjadi isteri dan ibu yang baik, bahkan saya sendiri tidak yakin bisa terwujud.


pernah ada beberapa orang yang bilang "Gue percaya des lo pasti bisa!"

bagaimana mereka bisa yakin sementara saya sendiri tidak pernah menyakini itu bisa? saya tahu dengan saya menuliskan ini di sini, maka sama saja saya dengan mengeluh tanpa melakukan perubahan apa-apa, dan tidak akan ada solusi yang akan saya dapatkan di sini. tapi nampaknya saya lebih tenang setelah menuliskan semuanya.

jawaban dari pertanyaan "bisa jadi apa saya?" boleh enggak ini jadi rahasia Tuhan? boleh enggak saya menjalani apa adanya tanpa harus takut akan kegagalan di depan nanti?

bolehkah saya menjalankan ini semua dengan sifat kekanak-kanakan saya, karena bagi saya itu lebih baik daripada sekedar berpura-pura dewasa?

ya, biarkan ini semua jadi rahasia Tuhan.

terkadang menjadi dewasa itu sulit.
tapi kata beberapa orang dewasa itu diperlukan untuk menghadapi dunia ini.
bolehkah aku menghadapi semua ini dengan pikiran kekanak-kanakan ku? sebab rasanya kedewasaan hanyalah sebuah topeng yang akan hancur hanya dengan sekali "sentilan" dari Tuhan.