Beberapa tahun lalu, rela banget melakukan berbagai cara buat yakinin papa supaya izinin kuliah di Unpad.
rela banget dikritik habis-habisan dan rela banget pas tahu banyak yang underestimate gue berangkat ke Bandung.
Sempet rela nggak rela ninggali ebeb di sini sendirian.
ya, cuma untuk belajar ke Bandung dan ambil jurusan jurnalistik.
sekarang.
gue bahkan nggak tahu apa yang gue lakukan ini benar atau salah.
gue nggak tahu apakah gue sudah dibilang mengambil keputusan yang teap.
gue seneng ada di jurusan ini dan punya banyak kesempatan mewujudkan semua impian yang pernah gue mau.
gue suka semua detil pekerjaannya.
tapi bahkan badan gue pun nggak kompatibel dengan ini semua.
katanya, nggak sakit nggak jurnal.
itu terbukti. berkali-kali masuk ke rumah sakit.
nggak inget deh berapa banyak botol infus yang masuk ke dalam badan gue.
dan satu lagi yang bikin gue berpikir ulang tentang keputusan yang gue ambil beberapa tahun lalu.
semua sahabat gue sudah dapat gelar sarjana. dimulai dari Anin dan diakhiri oleh Onya.
boleh nggak sih gue bilang gue iri? iri di sini bukan lantas gue benci keberhasilan mereka. Demi Allah gue seneng mereka udah selesai.
tapi lagi-lagi ini bikin gue mikir berkali-kali.
Apa ini semua tepat untuk gue?
sebenernya ini semua bukan tujuan akhir gue, FYI, nggak kayak temen-temen atau sahabat gue yang lain, kalau ada orang tanya, apa cita-cita gue, gue akan dengan bangga jawab "nikah". serius. gue mau nikah. dan semoga sama orang yang selama ini udah sama-sama gue. ebeb. aamiin.
Nanti.
gue nggak tahu apa yang akan terjadi nantinya.
kira-kira kapan gue lulus.
bahkan masalah untuk skripsinya aja belum ada.
tapi satu harapan gue, walaupun gue terakhir lulus di antara mereka, semoga gue nggak terlalu ketinggalan suksesnya.
semoga bisa bareng-bareng suksesnya.
semoga nantinya gue bisa sadar apa yang gue jalani sekarang memang keputusan terbaik yang pernah gue ambil.
dan semoga nggak lama dari gue lulus, ebeb juga nyusul.
kerja. nikah. yippie! ehehehehe
2 comments:
Des, trust me.. You are not alone. Gue masih di sini, dengan kondisi sama. Ibaratnya, kalo bahasa Twitter, tulisan lo di atas mau gue ReTweet semua..
Sniff.. Iri setiap ngucapin selamat sarjana dalam arti bertanya pada diri sendiri, 'kapan selesai juga? apa benar yang selama ini dikerjakan keputusan yang benar?'.
Terus semangat ya Desti ^^ Sama-sama kita tuntaskan jenjang Sarjana ini!!!
nah itu dia cha. gue seneng orang lain lulus.
tapi gue juga nggak bisa bohong, kalau setiap gue ngomong "Selamat ya, doain gue nyusul" ada bagian yang ngilu, degdegan, takut. ahahaha
tapi kita pasti bisa sukses juga kan ya cha? :')
smoga kita segea menyusul mereka cha! aamiin :D
Post a Comment