Bagian
kewanitaan sangat rentan. Terkena bakteri sedikit bisa jadi iritasi atau lebih
parahnya lagi bisa berbahaya buat kesehatan rahim. Jadi penting banget untuk
menjaga kebersihannya. Unfortunately,
since the vagina is an embarrassing subject among many women, it is often
neglected of basic care.
Sebuah survey
yang diikuti sekitar 1.600 perempuan usia 14-35 tahun di Amerika menunjukkan
fakta kalau 56% mayoritas perempuan ini mengaku bahwa topik tentang Ms. V masih
tabu untuk dibicarakan. Padahal kita penting banget untuk tahu masalah ini. It’s our biggest asset, Girls!
“Period, oh crap!,” Tenang. We just have to put some attention. Ada
lebih dari seribu bakteri yang mungkin menempel di pembalut kita. Tapi tenang
aja, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan supaya hal itu nggak terjadi.
Keep reading, Pals!
Don’t
Touch!
Tangan kita
mungkin saja memegang benda-benda yang banyak mengandung bakteri. Jadi jangan
asal sentuh Ms. V. Rob Knight, asisten professor di bagian biokimia Universita
Colorado bilang kalau tangan perempuan mengandung sekitar 4ribu bakteri. Selain
itu tangan perempuan lebih kotor dibandingkan dengan tangan laki-laki.
Biasanya
seminggu sebelum period, kita merasakan gatal “down there.” Belum ada penjelasan ilmiah tentang ini. Tapi jangan
sampai kamu menggaruknya. Cukup basuh dengan air hangat dan usap perlahan
dengan handuk kering. Pokoknya sebisa mungkin jagan ada kontak dengan tangan,
ya.
Stop
Using Tissue
Penelitian
di Laval University, Kanada, menunjukkan enam dari tissue yang diletakkan di
toilet mengandung banyak bakteri. Apalagi dari kertas tissue daur ulang,
kandungan bakterinya ada 100 sampai 1000 jenis. So, usahakan bawa handuk kecil sendiri. Tapi jangan lupa juga
untuk diganti setiap hari ya.
Healthy
Diet
Hindari
makanan yang berlemak atau mengandung gula yang tinggi. Perbanyak makan sayuran
hijau. Usahakan juga mengonsumsi protein nabati. Yoghurt juga bagus buat
kesehatan Miss V karena ada kandungan bakteri lactobacillus.
The
Perfect One
Ada
banyak merk pembalut yang dijual di pasaran. Bingung deh jadinya harus pilih
yang bagaimana. Hati-hati, Girls! Dr H. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes,
pengamat kesehatan perilaku, Kementerian Kesehatan RI bilang kalau pemilihan
pembalut ini jadi dilema di kalangan kita para perempuan.
Tingkat
ekonomi kita sangat mempengaruhi daya beli kita sebagai konsumen. Kalau tingkat
ekonomi rendah, rata-rata cenderung hanya membeli pembalut karena butuh. Nggak
menimbang dulu mana yang kualitasnya baik buat kesehatan.
Non
Dioksin
Dioksin adalah
hasil sampingan dari proses pemutihan yang diguanakan di pabrik kertas. Kalau
itu ada di dalam pembalut kita, otomatis akan memberikan mengaruh nggak baik
dong. Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, zat dioksin ini bisa menyebabkan kanker.
Tapi tenang, ada
cara untuk tahu apakah pembalut yang kita beli aman atau nggak. Caranya gampang
Pals. Cukup “bongkar” bagian pembalut. Coba celupkan ke dalam air bagian dalam
dari pembalut itu. kalau larut, berarti mengandung dioksin. Jangan dipakai.
Pilih pembalut yang nggak hancur di dalam air.
Change
it
Penuh
ataupun nggak, pembalut harus tetap diganti, minimal dua kali dalam satu hari.
Ini untuk mencegah berkembangnya bakteri yang ada di daerah Ms. V. Jangan
tunggu sampai penuh.
Pads
Problems
Punya
aktivitas segudang pasti bikin bete dan males kalau lagi menstruasi. Jangan
sampai period bikin aktivitas kita jadi terhambat. Gampang aja, pilih pembalut
yang super tipis supaya kamu bebas bergerak. Tapi jangan asal tipis, pilih juga
yang bedaya serap tinggi supaya nggak cepat bocor.
Wash
it
Rajin
cuci dengan air hangat bagian kewanitaan Pals! Supaya kuman-kumannya mati.
Boleh juga mengaplikasikannya dengan sabun yang mengandung ekstrak daun sirih.
Tapi jangan terlalu sering ya, karena ini akan membunuh bakteri baik dan
menjadikan kulit kita terasa lebih kering.
Jangan juga
membasuhnya dengan sabun mandi biasa karena pH atau tingkat keasaman nggak
cocok dengan daerah kewanitaa. Kalau mau yang lebih alami, bisa juga langsung
menggunakan rebusan air daun sirih.
Selain menjaga
tetap bersih, daun sirih juga bisa menyembuhkan keputihan. Amir Syarif dari
Bagian Farmakologi Universitas Indonesia bilang kalau daun sirih ini punya
khasiat yang lebih dibandingkan dengan placebo. Ir. Nuri Andarwulan, Msi. Dari Institut
Pertanian Bogor mengatakan kalau daun sirih bisa menghasilkan zat antioksidan.