Tuesday, September 19, 2017

Main Yuk: Taman Nasional Gunung Halimun - Salak

Yeay jalan-jalan lagi.
Kayaknya ada peningkatan di setiap jalan-jalan yang gue lakukan. 
Dari jalan-jalan yang dekat dan nggak butuh tenaga ekstra, terus jalan-jalan yang butuh tiga jam untuk terombang-ambing di lautan, terbang jauh, sampai sekarang waktunya untuk jalan-jalan yang butuh tenaga ekstra. 

Sebenarnya masih ada tulisan yang mau ceritain jalan-jalan ke KL kemarin. Tapi karena stok foto kurang (belum pindahin dari laptop Nova) jadi yang ada fotonya dulu deh :D

Jadi, gue besar dengan fantasi dari Twilight Saga yang banyak banget adegan romantis di hutan pinus. Ditambah lagi beberapa waktu ini gue lagi sering banget lihat feeds instagram jalan-jalan dan banyak banget yang post hutan pinus. Ditambah lagi cerita Nova tentang hutan pinus di Gunung Pancar, kan jadi makin kepingin. 

Sampai akhirnya, ada tawaran mendadak untuk main ke hutan pinus. Mikir dua kali? Oh tentu nggak! Hahahaha. Sabtu ditawarin, minggu siang langsung jalan. 

Beda dari Nova, gue bukan ke hutan pinus yang ada di Gunung Pancar, tapi mau ke hutan pinus yang ada di Gunung Bunder. Sama aja lah ya yang penting adalah datang ke hutan pinus, yeay!
Untuk sampai ke sini, gue menempuh perjalanan tiga jam dengan menggunakan seeda motor. Satu setengah jam Tangsel - Bogor dan satu setengah jam lagi Bogor - Taman Nasional Gunung Halimun - Salak. Kayaknya kalau mau ke sini naik motor, yang harus diperhatikan adalah kondisi motor kalian prima atau nggak. Soalnya track-nya menanjak men.

Di dalam Taman Nasional Gunung Halimun - Salak ini nggak hanya ada hutan pinus, tapi ada beberapa air terjun yang view-nya oke punya. Untuk masuk ke dalam taman nasional kita dikenakan biaya Rp 15.000,-. Kawasan taman nasional ini luas banget dan pemandangannya semua pohon pinus dan kadang ada kabut putih. Suasananya agak lembab dan sesekali diguyur hujan atau rintik-rintik gerimis tapi nggak terlalu dingin.





Suasana hutan pinus yang ada di Taman Nasional Halimun - Salak, Bogor, Jawa Barat. Yes, I'm where i meant to be :) 


Hutan pinus yang bisa dijadikan posisi foto nggak ada di semua area, hanya area tertentu. Ada yang area terjal dan ada juga yang dipasang pagar pembatas. Jadi harus cermat lihat lokasi di kanan / kiri jalan. Ada pungutan liar juga sih kalau kita bawa kendaraan. Kenapa gue bilang liar? karena diminta uangnya bukan dari petugas dan nggak ada bukti bayarnya.

Selain hutan pinus, lokasi yang bisa dibuat main adalah Curug Pangeran. Curug ini bisa dibilang paling atas dari wilayah ini. Walaupun harus menempuh jalur yang menanjak dan jalan agak jelek, tapi terbayar lah.




 Untuk bisa sampai ke Curug Pangeran, kita harus jalan kaki. Tapi tenang aja, jalannya sudah dilapisi batu jadi nggak becek dan yang pasti view-nya itu loh, epic. 





Crystal clear. 

Sama dengan area hutan pinus, di Curug Pangeran juga akan diminta sejumlah uang untuk masuk masuk ke area, parkir dan masuk ke curug. Agak banyak sih. Suasana di air terjun ini damai banget. Air terjunnya rendah, nggak tinggi. Tapi airnya jernih banget dan dingin jadi bawannya mau nyelup nyelup kaki.



Tips kalau mau main ke sini:
* jangan pernah main di sini sampai sore. Soalnya akan rawan hujan.
* karena rawan hujan, jadi harus bawa jas hujan (motor) atau payung (mobil)
* bawa baju ganti kalau mau main di air terjun

Yeay! dari semua main-main yang sudah gue lalui, kelakuan gue yang suka mengeluh agak berkurang. Belum hilang sih, tapi mendingan lah. Abis ini main ke mana lagi ya? Main lagi yuk!

No comments: