Kenapa diperlukan di KL? Karena Desti mainnya baru sebatas ke KL,
hehehe. Ini adalah pertama kalinya gue pergi ke luar negeri, jadi persiapannya sebenarnya agak matang karena takut nyasar dan tersiksa selama ada di sana. Berawal dari omongan "Gue mau nonton konsel di KL" dari si Lucia, berangkat lah gue dengan modal nekat. Alhamdulillahnya, walaupun gue dan Nova baru pertama kali, gue jalan ngikut si Lucia yang level internasionalnya itu udah tinggi banget, hehe. Cuki udah sering banget deh ke luar negeri jadi pengalamannya banyak banget. So, walaupun buta gue bersyukur banget ada Cuki.
Selain itu, saat ada di sana, gue dan Nova nggak berhenti bersyukur karena ada beberapa aplikasi smartphone yang sangat berguna selama ada di sana. Mereka adalah:
Google Maps
Kuala Lumpur memang memberikan kemudahan bagi para warga negara asing yang berkunjung. Salah satunya adalah peta kota dan peta jalur transportasi. Tetapi, peta seukuran poster itu nggak selamanya bisa menolong, misalkan kalau kita sudah terlanjur nyasar.
Nah, Google Maps sangat membantu. Selama di KL untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain lebih sering jalan kaki. Dengan aplikasi ini, kita bisa lebih mudah menemukan jalur-jalur yang lebih dekat.
Selain untuk cari jalur, kita juga bisa pakai aplikasi Google Maps ini untuk cari lokasi tempat makan. Misalkan kita ada di daerah Alor, di sana ada banyak banget tempat makan. Kita bisa buka aplikasi dan search Restaurant. Nanti akan keluar banyak rekomendasi tempat makan yang ada di sekitar Alor. Tinggal dilihat deh yang mana restauran yang paling tinggi bintangnya.
Uber / Grab
Setelah Google Maps, dua aplikasi ini juga sangat membantu gue selama ada di KL. Desti kan anaknya lemah dan cengeng ya, jadi saat udah nggak kuat lagi jalan kaki, biasanya gue akan maksa Nova untuk naik taksi online. Kenapa harus dua aplikasi dan nggak salah satunya aja? Jadi, yang namanya nasib buruk kita nggak pernah tau. Kita harus persiapan, misalkan ditolak sama supir uber karena jaraknya terlalu dekat, atau misalkan nggak ada uber di sekitar kita, kita bisa langsung beralih ke Grab.
Wassapp
Saat sampai di KL, nomor handphone kita baru bisa berfungsi kalau kita mengaktifkan paket roaming yang Astaghfirullah mahalnya, he he he. Nah untuk menghubungi keluarga, teman dekat, atau pacar dan suami bagi yang memiliki, aplikasi ini sangat membantu. Di KL itu, jaringan wi fi nya nggak bercanda. Hampir di semua tempat yang gue kunjungi punya jaringan internet. Jadi kalau kita nggak mau beli sim card Malaysia, kita tetap bisa pakai aplikasi ini di loksi-lokasi yang punya wi fi.
Tapi kalau memang mau pakai simcard Malaysia juga boleh, harganya RM 20. Kalau perginya barengan sama teman, bisa sharing tathering jadi bisa lebih murah (dan ini yang gue lakukan sama Nova).
Media Sosial
Oke, di tahun 2017 ini media sosial sudah jadi bagian dari hidup kita. Buat gue, media sosial gue pakai untuk upload kegiatan di sana supaya suatu saat nanti gue bisa mengenang bahwa oh di Juli 2017, Desti main loh ke KL. Selain itu untuk membunuh waktu jenuh juga sih saat kita lagi naik transportasi, lagi nunggu makan atau lagi santai di kamar hotel.
So, itu tadi aplikasi yang gue rasa sangat berguna dan membantu selama gue berada di KL. Semoga bisa berguna juga bagi siapapun yang membaca.
hehehe. Ini adalah pertama kalinya gue pergi ke luar negeri, jadi persiapannya sebenarnya agak matang karena takut nyasar dan tersiksa selama ada di sana. Berawal dari omongan "Gue mau nonton konsel di KL" dari si Lucia, berangkat lah gue dengan modal nekat. Alhamdulillahnya, walaupun gue dan Nova baru pertama kali, gue jalan ngikut si Lucia yang level internasionalnya itu udah tinggi banget, hehe. Cuki udah sering banget deh ke luar negeri jadi pengalamannya banyak banget. So, walaupun buta gue bersyukur banget ada Cuki.
Selain itu, saat ada di sana, gue dan Nova nggak berhenti bersyukur karena ada beberapa aplikasi smartphone yang sangat berguna selama ada di sana. Mereka adalah:
Google Maps
Kuala Lumpur memang memberikan kemudahan bagi para warga negara asing yang berkunjung. Salah satunya adalah peta kota dan peta jalur transportasi. Tetapi, peta seukuran poster itu nggak selamanya bisa menolong, misalkan kalau kita sudah terlanjur nyasar.
Nah, Google Maps sangat membantu. Selama di KL untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain lebih sering jalan kaki. Dengan aplikasi ini, kita bisa lebih mudah menemukan jalur-jalur yang lebih dekat.
Selain untuk cari jalur, kita juga bisa pakai aplikasi Google Maps ini untuk cari lokasi tempat makan. Misalkan kita ada di daerah Alor, di sana ada banyak banget tempat makan. Kita bisa buka aplikasi dan search Restaurant. Nanti akan keluar banyak rekomendasi tempat makan yang ada di sekitar Alor. Tinggal dilihat deh yang mana restauran yang paling tinggi bintangnya.
Uber / Grab
Setelah Google Maps, dua aplikasi ini juga sangat membantu gue selama ada di KL. Desti kan anaknya lemah dan cengeng ya, jadi saat udah nggak kuat lagi jalan kaki, biasanya gue akan maksa Nova untuk naik taksi online. Kenapa harus dua aplikasi dan nggak salah satunya aja? Jadi, yang namanya nasib buruk kita nggak pernah tau. Kita harus persiapan, misalkan ditolak sama supir uber karena jaraknya terlalu dekat, atau misalkan nggak ada uber di sekitar kita, kita bisa langsung beralih ke Grab.
Wassapp
Saat sampai di KL, nomor handphone kita baru bisa berfungsi kalau kita mengaktifkan paket roaming yang Astaghfirullah mahalnya, he he he. Nah untuk menghubungi keluarga, teman dekat, atau pacar dan suami bagi yang memiliki, aplikasi ini sangat membantu. Di KL itu, jaringan wi fi nya nggak bercanda. Hampir di semua tempat yang gue kunjungi punya jaringan internet. Jadi kalau kita nggak mau beli sim card Malaysia, kita tetap bisa pakai aplikasi ini di loksi-lokasi yang punya wi fi.
Tapi kalau memang mau pakai simcard Malaysia juga boleh, harganya RM 20. Kalau perginya barengan sama teman, bisa sharing tathering jadi bisa lebih murah (dan ini yang gue lakukan sama Nova).
Media Sosial
Oke, di tahun 2017 ini media sosial sudah jadi bagian dari hidup kita. Buat gue, media sosial gue pakai untuk upload kegiatan di sana supaya suatu saat nanti gue bisa mengenang bahwa oh di Juli 2017, Desti main loh ke KL. Selain itu untuk membunuh waktu jenuh juga sih saat kita lagi naik transportasi, lagi nunggu makan atau lagi santai di kamar hotel.
So, itu tadi aplikasi yang gue rasa sangat berguna dan membantu selama gue berada di KL. Semoga bisa berguna juga bagi siapapun yang membaca.